Friday, November 2, 2012

Materi Bahasa Indonesia SMA by fonaindo

loading...



             KD.1 KHOTBAH DAN SAMBUTAN


MENENTUKAN POKOK ISI DARI KHOTBAH ATAU SAMBUTAN
Definisi :
Khotbah yaitu pidato dihadapan orang banyak yang membicarakan suatu hal, ilmu pengetahuan agama.
Sambutan yaitu pidato yang berupa ucapan penerimaan atau pemebrian kesan kesan atas suatu masalh atau dalam suatu pertemuan .
            Contoh: pada saat peristiwa atau sambutan perpisahan SMA
Ceramah yaitu pidato dihadapan orang banyak yang membicarakan suatu hal yaitu ilmu penngetahuan.
 Dan pada dasarnya, unsure unsure pidato antara lain:
a.    Pembuka:
-          Sapaan kepada pendengar
-          Salam pembuka
-          Menyampaikan rasa puji syukur
b.    Isi:
-          Pokok-pokok permasalahan
c.    Penutup:
-          Kesimpulan
-          Harapan ( menuju ke kata kerja. Dan hamper sama dengan Saran.
-          Amanat atau pesan.
-          Salam Penutup.
Pada dasarnya, ada bebrapa tujuan dari sambutan atau pidato, antara lain:
1.     Informatif, yaitu untuk mrenyampaikan infotmasi
2.    Rekreatif, yaitu untuk mrnghibur atau membuat pendengar merasa gembira
3.    Argumentatif, yaitu untuk menjelaskan dan meyakinkan pendengar
4.    Persuasif, yaitu untuk mengajak dan membujuk pendengar.
Proses untuk menuju keberhasilan mendengarka khotbah atau sambutan dapat ditempuh dengan langkah-langkah berikut ini:
1.     Mendengarkan suara sampai jelas
2.    Berkonsentrasi terhadap materi
3.    Menagkap materi sambutan secara sadar
4.    Menyesuaikan diri dengan ide-ide pokok sambutan atau khotbah
5.    Memberika reaksi atas ide-ide pokok sambutan atau khotbah.
Ikhtisar yaitu sajian singkat dari suatu hasil karya atau tukisan yang tidak perlu memperhatikan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.

MENYIMPULKAN PESAN PIDATO/ CERAMAH ATAU KHOTBAH
Dalam berpidato sebenarnya seseorang ingin menyampaikan pesan – pesa tertentu melalui pidatonya.Sehingga pendengar pidato yang baik adalah pendengar yang mampu memahami dan menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan orang yang berpidato.
Untuk memahami dan menyimpulkan pesan pidato, ada beberapa hal yang harus kita memperhatikan, antara lain:
1.     Mendengarkan pidato dengan seksama
2.    Berusaha menemukan gagasan-gagasan pokok yang terungkap dalam pidato
3.    Dalam mendengarkan pidato tidak melakukan aktivitas lain yang dapat mengurangi konsentrasi
4.    Membuat catatan tambahan tentang informasi pendukung dslsm pidato.
Pidato merupakan suatu bentuk kegiatan berbicara dalam situasi tertentu, tujuan tertentu, dan pendengar tertentu pula.
Dalam berpidato hendaknya kita memperhatikan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas. Pidato akan lebih menarik bila kita memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a.    Topik yang dibahas aktual dan kontekstual
b.    Isi pidato lengkap dan jelas
c.    Pembicara hendaknya tidak mengungkapkan keluhan, atau masalah tetapi juga memberikan solusi atau pemecahan masalah
d.    Pembicara memiliki kiat-kiat untuk mempertahankan perhatian pendengar (misalnya dengan humor Tanya jawab atau kiat lainnya)
e.    Pembicara menggunakan bahasa yang komunikatif
f.    Pidato disampaikan dengan gaya penyampaian yang menarik
Selain memperhatikan beberapa hal tersebut,sebelum melaksanakan pidato sebaiknya kita menyusun kerangka pidato, sebagai berikut:
1.     Menyusun pokok-pokok pikiran
     Pokok-pokok pikiran adalah pesan yang disampaikan pada sebuah pidato(merupakan salah satu yang esensial). Misal: Apakah yang dimaksud dengan Lingkungan? Apa arti penting lingkungan bagi Manusia?
2.    Merumuskan pokok-pokok pikiran yang telah disusun menjadi kalimat pokok /topic
     Agar pidato yang akan kita sampaikan dpat dipahami oleh orang lain, maka pikiran-pikiran yang dituangkan harus disusun berdasarkan penalaran yang logis, runtut dan terkait antara pikiran yang satu dengan yang lain.
3.    Mneyusun kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian:
1.     Bagian pendahuluan ( berisi latar belakang dan tujuan serta masalah)
2.    Bagian isi (uraian pendapat/pikiran/gagasan)
3.    Bagian pentutup( simpulan dan saran-saran)

Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah
Bagi para pemula biasanya sebelum berpidato mereka membuat naskah pidato terlebih dahulu. Bahkan untuk pidato resmi, naskah pidato merupakan suatu keharusan karena dapat berstatus hukum . Untuk itu kita perlu berlatih menulis  teks pidato.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menulis teks pidato adalah:
1.     Mengumpulkan Bahan
Pengumpulan bahan ini dapat dilakukan dengan:
v  Membaca, mendengar, dan mendata isu-isu terbaru.
v  Menetapkan tujuan pidato
v  Mnengumpulkan bahan: Fakta, ilustrasi,pokok-pokok kongkret.
v  Bertanya atau berkonsultasi
v  Memanfaatkan beragam sumber, antara lain:
1.     Buku
2.    Peraturan
3.    Majalah
4.    Surat kabar
2.    Membuat Karangka Naskah Pidato
Membuat kerangka pidato dapat dilakukan melalui tahapan:
a.    Menentukan pokok-pokok pembicaraan
b.    Pokok-pokok disusun dalam tata urut yang baik.
c.    Dibawah pokok-pokok ditambahkan perincian yang menjelaskan pokok-pokok utama itu.
d.    Menyusun kerangka pidato untuk melihat kesatuan dan koherensifnya.
3.    Menguraikan isis pidato secara aterperinsi.
Penguraian isi pidato dilakukan dengan :
a.    Mengembangkan kerangka menjadi naskah utuh
b.    Berdasarkan kerangka itu, berpidato bebas dengan sekali-kali melihat kerangka untuk melihat keteraturan dan keutuhannya (tidak ad aide-ide yang terlangkah)
c.    Membaca naskah pidato itu secara lengkap kata demi kata.


KD.2 WAWANCARA

Pengertian Wawancara
Wawancara adalah tehknik mendapatkan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
 Cara Pelaksanaaanya:
1. TERSTRUKTUR
    Wawancara yang dilaksanakan dengan cara atau secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2. TIDAK TERSTRUKTUR
   Wawancara yang dilakukan dengan tidak berpedoman dengan daftar pertanyaan.
Wawancara adalah Kegiatan pengumpulan data dengan cara melakukan Tanya jawab dengan narasumber.
Jenis wawancara:
1.     Wawancara Terstruktur
Yaitu wawancara yang dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan. Pewawancara terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan.
2.    Wawancara tak terstruktur
Yaitu wawancara yang dilakukan dengan tanpa berpedoman pada daftar pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pihak-pihak yang dapat dipilih menjadi narasumber:
Pakar,  pejabat, tokoh masyarakat, korban, saksi dan pelaku.
Tahap-tahap dalam melakukan wawancara:
1.     Menemukan pokok masalah
2.    Membuat daftar pertanyaan
3.    Melakukan wawancara dengan narasumber sesuai dengan tata cara dan sopan santun berbahasa.
4.    Menulis hasil wawancara
5.    Membahas dan memadukan hasil wawancara
6.    Menulis laporan hasil wawancara

Petunjuk dalam melakukan wawancara:
1.     Pewawancara harus sopan dan hormat kepada narasumber
2.    Pewawancara memulainya dengan semacam pengantar
3.    Mengajukan pertanyaan secara runtut dan dapat dikembangkan
4.    Jangan memojokan Narasumber
5.    Jangan mengarah ke gossip
6.    Bersikap simpatik
7.    Hasil wawancara harus segera ditulis lengkap
8.    Untuk menghindari kesalahan memakai tape recorder.

Wawancara biasannya terdiri atas:
a.    Baian Pembuka
Memperkenalkan topik dialog
b.    Bagian Isi
Pewawancara mengajukan seperangkat pertanyaan pada narasumber
c.    Bagian Penutup
Pewawancara menyimpulkan dan menutup dialog
Agar wawancara bisa berhasil harus memperhatikan 3 hal:
Yaitu:
1.     Topiknya menarik
2.    Berawancara secara efektif dalam waktu terbatas tapi tetap berlangsung dengan baik
3.    Menciptakan kondisi yang menyenangkan

Menghindari kesalahan dalam wawancara pada media penyiaran:
1.     Jangan mengeluarkan suara atau nada yang tidak perlu
2.    Tariklah perhatian pendengar setiap waktu
3.    Beri penjelasan tentang manfaat wawancara pada pendengar
4.    Pusatkan pada topic pembicaraan
5.    Kemukakan kualifikasi narasumber
6.    Hindari pertanyaan yang tidak berkelanjutan
7.    Lakukan dengan serius saat untuk mencari jawaban dari narasumber
8.    Jangan bimbang mengucapkan hal yang tidak disukai narasumber

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara:
1.     Menentukan topic wawancara
2.    Menentukan tujuan
3.    Mempersiapkan daftar pertanyaan
4.    Menentukan siapa pemilik informasi atau narasumber
5.    Membuat janji dengan narasumber tentang waktu dan tempat untuk bertemu.

Pengertian wawancara semi terstruktur :
Percakapan yang diarahkan untuk menggali topik topik yang telah ditetapkan dan pertanyaan
pertanyaan baru yang menyertainya merupakan bentuk pendalaman dari topik tersebut
Tujuh komponen kunci wawancara semi terstruktur :
  1. Persiapan, termasuk menyusun pertanyaan dan petunjuk wawancara
Ø  Fokusnya pada pengembangan dan perbaikan arah atau daftar pertanyaan
Ø  Pemilihan narasumber / responden
Ø  Apabila akan dilakukan wawancara kelompok, maka dalam komponen ini termasuk bagaimana mempersiapkan tim, memperjelas tugas/peran masing masing pewawancara , serta meningkatkan kesolidan tim dan mengembangkan kebiasaan kebiasaan yang baik selama melakukan wawancara
  1. Konteks wawancara
Ø  Setting
Ø  Penetapan waktu
Ø  Bahasa tubuh
Ø  Penyusunan tempat duduk
Ø  Bias
  1. Wawancara sensitif
Ø  Fokusnya untuk menciptakan peluang / mendorong sensitifitas dalam mendengarkan dan sikap terbuka
  1. Pertanyaan sensitif
Ø  Perlu memahami bahwa tidaklah mudah memberikan pertanyaan terbuka, tidak mengarahkan dan menggali informasi secara hati hati
Pertanyaan yang kurang sensitif :
Ø  Pertanyaan tertutup
Ø  Pertanyaan yang mengarahkan
Ø  Pertanyaan ambigu
Ø  Pertanyaan yang terlalu cepat dan melompat lompat dari satu topik ke topik lain
Ø  Pertanyaan yang terlalu banyak dan disampaikan pada waktu yang bersamaan
  1. Penilaian dan pengecakan silang respon respon
Ø  Kemampuan untuk menilai informasi yang diberikan
Ø  Pewawancara tidak begitu saja menerima jawaban / respon pertama dari yang diwawancarai
  1. Rekaman wawancara
Ø  Sangat penting. Seringkali banyak informasi penting yang hilang karena kesalahan dalam membuat catatan , dan terlalu memfokuskan hal hal yang kurang penting
  1. Tinjauan kritis
Ø  Setelah wawancara selesai penting untuk menilai secara kritis kemampuan kita sebagai pewawancara. Apakah kita sudah mampu menyampaikan pertanyaan dengan baik, mudahkah dipahami oleh orang lain, apakah bahasa tubuh kita juga berdampak positif terhadap orang yang diwawancarai?
  1. Strategi Wawancara
Ø  Berkaitan dengan pengambilan keputusan dan aktivitas yang mengatur hubungan dua orang ( iter dan itee )
Ø  Berisi tentang semua keputusan yang dibuat sebelum iter mendatangi / berhadapan dengan subjek

Persyaratan ideal pewawancara
Ø  Menguasai isu / topik yang digali
Ø  Mampu menggali secara terstruktur dan terarah
Ø  Mampu bertanya secara jelas, mudah dipahami , tidak berbeli belit
Ø  Bersedia mendangarkan dan mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada yang diwawancarai
Ø  Empatik , mampu membaca apa yang tersirat dan tersurat dari orang yang diwawancarai
Ø  Berpikiran terbuka, welcome terhadap pandangan pandangan subjek
Ø  Tahu informasi apa yang harus dicari / digali, mampu mengenali jalannya wawancara
Ø  Cukup kritis terhadap jawaban subjek sehingga mampu mengembangkan pertanyaan berikutnya
Ø  Mampu mengingat dengan baik apa yang telah dibicarakan sehingga pembicaraan selalu nyambung
Ø  Mampu menyerap dan menginterpretasi jawaban jawaban subjek sehingga dapat mengembangkan pertanyaan lebih lanjut
Peran wawancara
Ø  Peran wawancara adalah bertindak sebagai moderator untuk menjaga agar diskusi tetap berjalan dengan menanyakan pertanyaan pertanyaan yang berhubungan sampai ia mendapatkan jawaban tepat dari responden
Apa yang sebaiknya dilakukakn pewawancara?
Ø  Usaha keras untuk membimbing responden dari satu topik kettopik yang lain
Ø  Sabar dalam mendengarkan, sediakan sedikit waktu untuk berhenti untuk mendorong responden berpikir dan memberi keterangan tentang isyu isu yang didiskusikan
Ø  Ciptakan humor yang menyenangkan agar pemberi informasi dapat rileks dalam mendiskusikan isu isu sensitif

KD.3 ARTIKEL atau BUKU
            Artikel dapat didefinisikan sebagai bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau social dengan maksud menjelaskan siapa,apa,kapan,dimana,bagaimana,dan mengapa fenomena itu terjadi.
            Artikel-artikel dalam berbagai majalah dan surat kabar pada umumnya dapat digolongkan sebagai karangan eksposisi. Karangan ini biasanya berisi penjelasan-penjelasan yang bersifat informative atau instruktif tentang berbagai aspaek kehidupan,seperti: pendidikan,agama,keuangan,kesehatan,keluarga,dll.
            Artikel juga dapat digolongkan sebagai karangan argumentasi. Karangan ini biasanya bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan pendapat atau sikap pengarang tentang suatu hal.

KD.4 PARAGRAPH BERPOLA DEDUKTIF DAN INDUKTIF
            Untuk membaca suatu bacaan, ada beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan. Salah satu teknik itu adalah teknik membaca intensif. Yang dimaksud membaca intensif adalah cara membaca yang dilakukan secara seksama terhadap rincian-rincian sesuatu teks atau bacaan. Untuk dapat memahami sebuah bacaan, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu pokok-pokok pikiran dalam bacaan tersebut. Selain itu, kita juga harus dapat memahami karakter  penulisan dari seorang penulis.
            Suatu wacana tersusun atas beberapa paragraph. Berdasarkan polanya, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu deduktif dan induktif.
1)    Paragraph deduktif (umum –khusus), adalah paragraph yang dimulai dengan menyebutkan pernyataan umum yang berupa kalimat utama, kemudian diikuti oleh pernyataan khusus yang berupa kalimat penjelas. Jadi paragraph deduktif yaitu paraggraf yang menempatkan gagasan utama di awal paragraph.
1)    Paragraph induktif (khusus-umum), yaitu paragraph yang dimulai dengan menyebutkan pernyataan khusus yang beerupa kalimat penjelas untuk menuju pada kesimpulan umum yang berupa kalimat utama. Jadi, paragraph induktif yang menempatkan gagasan utama di akhir paragraph.
Dalam paragraph induktif terdapat tiga pola pengembangan, yaitu  sebagai berikut :
a.    Analogi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan cara membandingkan dua hal atauu lebih yang memiliki beberapa kesamaan/kemiripan.
b.    Generalisasi, yaitu paragraph yang dimulai dengan mengemukakan peristiwa khusus kemudian diikuti dengan kesimpulan secara umum. Dalam pengembangan generalisasi diperlukan fakta, contoh, ilustrasi atau data deskriptif yang lain.
c.    Kausal, (sebab-akibat), yaitu paragraph yang dikembangkan dengan cara mengambil/menempatkan fakta sebagai sebab, kemudian, menempatkan simpulan sebagai akibatnya, atau sebaliknya.
Ada tiga jenis hubungan kausal, yaitu :
1). Hubungan sebab-akibat, yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada kesimpulan yang menjadi akibat.
2). Hubungan akibat-sabab, yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
3). Hubungan sebab-akibat 1, akibat 2, yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
3.   paragraph deduktif-induktif (campuran), yaitu paragraph yang kalimat utamanya terlatak di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak di akhir paragraph biasanya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat utama di awal paragraph dengan sedikit tekanan atau variasi.

4.    Paragraph deskripsi/naratif, yaitu paragraph yang tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimat merupakan kalimat penjelas. Jenis paragraph ini banyak dijumpai pada karangan narasi atau deskripsi.

KD.5 NASKAH BERITA

       PENGERTIAN BERITA
Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.

News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.
Dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita yaitu:

1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini,
jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :

a.Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui pembaca.
Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.

b.Soft News, nilai beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.

2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

3. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisnya/reporter.

5. Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan, sarjana, ahli, atau pejabat,
mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Bagian Berita
Secara umum, berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu

Headline.
Biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan satu berita dengan dukungan teknik grafika.

Deadline.
Ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.

Lead.
Lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.

Body.
Atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.

Ada hal-hal yang perlu anda perhatikan saat membacakan berita, yakni :
1.     Nada
Nada adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Kata yang berkata tinggi menandakan bahwa kata itu lebih penting daripada yang lainnya.
2.    Tempo (kecepatan)
Tempo adalah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian dalam kalimat. Fungsinya hampir sama dengan tekanan nada, yakni untuk mementingkan suatu kata dalam bagian kalimat.
3.    Jeda, intonasi, dan pelafalan.
Jeda adalah penghentian sementara dalam kalimat untuk memperjelas arti. Intonasi adalah naik turunnya kalimat. Hamper sama dengan nada, intonasi fungsinnya adalah sebagai pembentuk makna kalimat sebagaimana yang tampak antara kalimat berita, kalimat Tanya dan kalimat perintah. Adapun pelafalan berkaitan dengan kejelasan kata dan kalimat yang di ucapkan.

KD.6 PROPOSAL


1. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita
dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat
penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan
desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang
suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk
, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Proposal yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak
kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah,
namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur
dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun,
walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah­
kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orang­orang
yang membaca proposal tersebut.
Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku
ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan
yang telah dibuat dalam tahap­tahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu
melakukan langkah­langkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka
kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.
2.Sistematika Penulisan Proposal
1.Pendahukuan
2.Dasar Pemikiran
3.Tujuan Kegiatan
4.Tema Kegiatan
5.Jenis Kegiatan
6.Target Kegiatan
7. Sasaran / Peserta Kegiatan



KD.7 SURAT NIAGA DAN SURAT KUASA

                              
Surat adalah suatu komunikasi yang digunakan untuk menyanpaikan informasi tertulis oleh suatu pihak ke pihak lain.
Surat merupakan lembaran kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi untuk berbagai kepentingan .
Korespondensi = surat menyurat.
Korespoden = pihak yang terlibat atau para pelakunya.
Komunikasi tetulis dengan media surat sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan belum tergantikan media lain.
Surat memiliki keunggulan sebagai bukti otentik yang memiliki kekuatan hukum yang sah karena surat yang asli tentunya memiliki identitas yang jelas,yaitu tanda tangan asli dan atau stempel (identitas resmi lembaga) asli.
Hal-hal khusus yang dimiliki oleh surat yaitu:
1. Penggunaan kertas (baik,bersih,ukuran ketebalannya,bergaris maupun polos).
2. Penggunaan model atau bentuk.
3. Pemakaian bahasa yang khas.
4. Pencantuman tanda tangan dan stempel organisasi.

Fungi surat.
1. sebagai alat untukmenyampaikan pemberitauan, permintaan atau permohonan, buah pikiran / gagasan.
2. sebagai alat bukti tulis.
3. sebagai alat untuk mengikat.
4. sebagai bukti historis.
5. sebagai pedoman kerja.
Jenis surat.
Jenis surat dibagi menjadi :
Ø Jenis surat dilihat dari sisi,bentuk,isi dan bahasanya,antara lain :
1. Surat resmi / Dinas
2. Surat tidak resmi / Pribadi
3. Surat setengah Resmi
Ø Jenis surat menurut isinya,antara lain :
1. Surat Keluarga / Pribadi
2. Surat Sosial
3. Surat Dinas
4. Surat setengah resmi
5. Surat niaga
Ø Jenis surat menurut tujuannya,antara lain :
1. Surat perintah
2. Surat permohonan
3. Surat pemberitahuan
4. Surat penawaran
5. Surat keterangan
6. Surat keputusan
Bentuk Surat.
Bentuk surat adalah Pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat.
Ø Menurut pola umum dalam surat – menyurat dikenal 6 macam bentuk surat,yaitu :
1. Bentuk lurus penuh.
2. Bentuk lurus.
3. Bentuk setengah lurus.
4. Bentuk surat bertekuk.
5. Bentuk resmi Indonesia lama.
6. Bentuk resmi Indonesia Baru.
Ø Bagian – bagian surat resmi :
1. Kepala surat / Kop surat.
2. Tanggal surat.
3. Nomor.
Lampiran.
Hal.
Sifat / Derajat surat.
4. Alamat yang dituju.
5. Salam Pembuka.
6. Isi,terdiri dari : Pembuka
Isi
Penutup
7. Salam penutup.
8. Indentitas pengirim,TTD,stempel.
9. Tembusan.
Ø Perbedaan surat resmi dan surat tidak resmi dari sisi bahasa :
1. Diksi dalam surat tidak resmi cenderung bebas dan mudah dipahami,sedangkan dalam surat resmi tidak.
2. Dalam surat tidak resmi kalimat yang digunakan tidak harus baku,terkesan akrab dan tidak taat pada kaidah, sedangkan dalam surat resmi tidak.
3. Secara umum bahasa dalam surat tidak resmi cenderung ringan, akrab, dan tidak baku.
Ø Ciri – ciri ragam bahasa tulis :
1. Sesuai dengan kaidah ejaan
2. sesuai dengan kaidah katatabahasaan ( berpola )
3. Berisi ide yang merupakan satu – kesatuan
4. Bagian – bagiannya berkoherensi
5. Bervariasi
6. Beraksentrasi
7. Logis

Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berhubungan dengan masalah perniagaan / perdagangan.
Surat niaga adalah jenis surat yang isinya berhubungan dengan kepentingan niaga atau perdagangan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat niaga :
• Menetapkan tujuan
• Menetapkan isi surat seperti :
a. Nama dan jenis barang
b. Merk dan kualitas barang
c. Banyak barang yang ditawar
• Penetapan tata urutan isi surat
• Menyelesaikan setiap bagian isi surat satu persatu
• Hindari penggunaan singkatan
Ø Jenis surat niaga :
1. Surat Permintaan Penawaran.
Adalah surat yang berasal dari calon pembeli kepada pihak penjual yang isinya meminta keterangan daftar harga barang atau jasa yang hendak dibeli dari penjual.
Keterangan yang ingin diperoleh calon pembeli biasanya mengenai :
ì Jenis barang
ì Harga
ì Diskon
ì Syarat
ì Cara pembayaran / keterangan lain.
2. Surat Penawaran ( Offerte ).
Adalah surat yang dibuat untuk memberitahukan tentang barang atau jasa yang akan dijual dengan segala keterangannya kepada calon pembeli.
 Surat penawaran bisa dibuat atas nama atau inisiatif pihak pemilik barang bisa juga karena ada permintaan dari calon pembeli.
 Surat penawaran biasanya memberikan informasi tentang :
Nama Barang
Jenis Barang
Harga satuan
Kualitas
Potongan harga
Syarat pembayaran
Cara penyerahan
3. Surat Pembelian.
Adalah surat yang ditulis oleh calon pembeli kepada penjual barang yang berisi rincian barang – barang yang akan dibeli.
4. Surat Claim / Keluhan.
Adalah surat pemberitahuan kepada penjual atau pemilik barang yang tidak sesuai dengan pesanan dan disertai dengan tuntutan penyelesaian.
5. Surat Kuasa.
Adalah surat yang berisi kewenangan kuasa untuk melakukan sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.
Surat ini biasanya diberikan kepada orang yang dipercaya untuk menyelesaikan urusan pemberi kuasa karena dia tidak dapat melakukan sendiri.
ì Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat kuasa :
1. Pemberian dan penerima surat kuasa harus dewasa,sehat rohani,dan jasmani.
2. Diberikan kepada orang yang benar – benar dipercaya.
3. Untuk perorangan surat kuasa tidak perlu diberi nomor surat.
4. Untuk satu instansi surat kuasa ditulis diatas kertas segel atau dibubui materai.
5. Ditanda tangani pemberi dan penerima kuasa.
ì Bagian – bagian surat kuasa :
d. Judul.
Judulnya yaitu “ Surat Kuasa “.
e. Indentitas pemberi kuasa.
f. Alamat pemberi kuasa.
g. Indentitas yang diberi kuasa / penerima.
h. Alamat yang diberi kuasa / penerima kuasa.
i. Keperluan / tujuan pemberian kuasa / bentuk wewenang.
j. Tanggal, bulan,dan tahun penulisan surat.
k. Nama dan tanda tangan penerima dan pemberi kuasa.

Pencantuman tanggal,bulan dan tahun penulisan surat sangat bermanfaat. Pencantuman ini berfungsi untuk :
 Memberitahu penerima kapan surat itu dikirim.
 Memudahkan penelusuran jika terjadi keterlambatan dalam menjawab surat.
 Memudahkan pengarsipan.
6. Surat Perjanjian Jual - Beli.
Adalah surat yang berisi persetujuan yang mengikat antara dua pihak / lebih. Dengan surat perjanjian Jual – Beli kedua belah pihak harus menepati janji yang telah disepakati. Bila ada satu pihak yang mengingkari janji atu pihak lainnya berhak menggugat kepada yang berwenang.
ì Syarat pembuatan Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Isi saling disepakati pihak yang terkait.
2. Isi tidak bersifat menekan pihak lain.
3. Isi tidak menimbulkan rasa panas berbagai pihak.
4. Pembuatannya atas dasar musyawarah.
5. Bentuknya benar sesuai aturan.
6. Memakai bahasa yang saling dimengerti.
7. Ada pihak yang bertindak sebagai saksi.
ì Macam – macam Surat perjanjian :
Dari segi pengesahannya Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian otentik.
Artinya surat itu disahkan oleh pejabat yang berwenang. (Desa atau Notaris)

2. Surat perjanjian tidak otentik.
Artinya surat itu tidak disahkan oleh pihak yang berwenang. Surat perjanjian ini biasa disebut surat perjanjian dibawah tangan.
ì Dari segi ini Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian Jual – Beli.
2. Surat perjanjian Sewa – Beli.
3. Surat perjanjian Sewa – Menyewa.
4. Surat perjanjian Kerja Borongan.
5. Surat perjanjian Utang – Piutang.
6. Surat perjanjian kerja Sama.
ì Bagian – bagian / Unsur – unsur Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Judul Surat perjanjian Jual – beli.
2. Indentitas penjual dan pembeli yang meliputi ;
- Nama
- Pekerjaan
- Alamat,dsb yang dianggap perlu
3. Isi perjanjian.
Biasanya isi perjanjian diwujudkan dalam bentuk pasal – pasal yang menyangkut :
a. Segala macam keterangan barang.
b. Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
c. Harga yang disepakati.
d. Waktu penyerahan dan pembayaran.
e. Kewajiban lanjutan setelah terjadi proses jual – beli.
f. Keterangan tentang beban – beban.
g. Keterangan pihak – pihak yang menanggung ongkos balik nama,matrai,pajak,dsb.
h. Keterangan jika terjadi perselisihan.
i. Keterangan tentang jumlah perjanjian yang dibuat.
j. Keterangan tentang ketentuan – ketentuan tambahan lain.
4. Tempat dan tanggal pembuatan.
5. Tanda tangan pihak terkait dan nama lengkap.
6. Tanda tangan dan nama lengkap saksi.
7. Tanda tangan dan nama lengkap pejabat yang mengesahkan.


KD.8 KARYA TULIS
Unsur-unsur karya tulis:
a.    Bagian Awal:
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
Halaman pengesahan
Motto ( yaitu kata-kata yang memberikan semangat atau sugesti)
Persembahan
b.    Bagian tengah: Pendahuluan
Latar belakang adalah alasan yang mendasar atau kuat secara teoritis
Rumusan masalah yaitu permasalahan atau apa yang dipermasalahkan
Tujuan penelitian
Isi
                        Isi
Sub judul/ fenomena
Sebab-sebab
                                    Penutup:
Kesimpulan dan saran
Bagian Akhir:
Daftar Pustaka yaitu daftar yang berisi tentang buku-buku yang digunakan sebagai rujukan dalam penyusunan atau atau penulisan karya tulis atau ilmiah dan sebagainya.
   Disusun secara alfabetis
    Jarak daftar pustaka satu dengan yang lainnya adalah 2 spasi atau rangkap
   Jarak yang menjorok kedalam kira-kira 5-7 ketukan. Dan seterusnya.
Lampiran ( Jika ada)
Index( jika dibutuhkan


(Karya ilmiah sebenarnya sudah terkandung didalam Kompetensi Dasar ke 3)

KD.9 MEMAHAMI PEMENTASAN DRAMA

*  Mengidentifikasi Peristiwa , Perilaku , dan Perwatakannya , Dialog , serta Konflik Pada Pementasan Drama .

Struktur Drama

1.     Konflik
Adalah ketegangan di dalam cerita rekaan atau drama ; pertentangan antara dua kekuatan .
  1. Dialog
Adalah percakapan di dalam karya sastra antara dua tokoh atau lebih ; karangan yang menggambarkan percakapan di antara dua tokoh atau lebih .
  1. Peristiwa
Adalah kejadian yang penting , khususnya yang berhubungan dengan atau merupakan peristiwa yang mendahuluinya .
  1. Tokoh
Adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita .
  1. Watak
Adalah sifat dan ciri yang terdapat pada tokoh , kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dari tokoh lain .

Menanggapi Pementasan Drama

Dialog dalam drama memiliki fungsi :
a.    Melukiskan watak tokoh-tokoh dalam cerita .
b.    Mengembangkan plot dan menjelaskan isi cerita kepada pembaca atau penonton.
c.    Memberikan isyarat peristiwa yang mendahuluinya .
d.    Memberikan isyarat peristiwa yang aka datang .
e.    Memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang terjadi dalam drama tersebut .

Menghayati Watak Tokoh

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan pemain drama adalah :
a.     Kemampuan calon pemain ,
b.     Kesesuiaan postur tubuh , tipe gerak , dan suara yang dimiliki calon pemain dengan tokoh yang akan dimainkan ,
c.     Kesanggupan calon pemain untuk memerankan tokoh dalam drama .

Hal-hal yang harus diperhatikan , saat akan menghayati watak tokoh drama yang akan diperankan :
a.     Memahami ciri-ciri fisik tokoh yang diperankan ,
b.     Memahami ciri-ciri social tokoh yang diperankan
c.     Memahami ciri-ciri nonfisik tokoh ,
d.     Memahami ciri-ciri perilaku tokoh dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah konflik .

Pementasan Drama

Hal-hal yang dipersiapkan dalam pementasan drama adalah :
a.    Sutradara ( pemimpin pementasan ) ,
b.    Penulis naskah ( penulis cerita ) ,
c.    Penata artistic ( pengatur setting , lighting , dan property ) ,
d.    Penata musik ( pengatur musik , pengiring , dan efek-efek suara ) ,
e.    Penata kostum ( perancang pakaian sesuai dengan peran ) ,
f.    Penata rias  ( perancang rias sesuai dengan peran ) ,
g.    Penata tari / koreografer ( piñata gerak dalam pementasan ) ,
h.    Pemain ( orang yang memerankan tokoh ) ,

Unsur-unsur Drama

  1. Dialog
Adalah percakapan antarpelaku drama yang mengungkapkan hal-hal atau peristiwa yang dipentaskan .
  1. Alur
Adalah rangkaian cerita atau peristiwa yang menggerakkan jalan cerita dari awal ( pengenalan ) , konflik , perumitan , klimaks , dan penyeleseian .
  1. Episode
Adalah bagian pendek sebuah drama yang seakan-akan berdiri sendiri , tetapi tetap merupakan bagian alur utamanya .

Bentuk-bentuk Drama :

1.   Tragedi
 Adalah drama duka yang menampilkan pelakunya terlibat dalam pertikaian serius yang menimpanya sehingga menimbulkan tumpuan rasa kasihan penonton .
2.   Melodrama
      Adalah lakon yang sangat sentimental dengan pementasan yang mendebarkan dan mengharukan penggarapan alur dan lakon yang berlebihan sehingga sering penokohan kurang diperhatikan .
  1. Komedi
Adalah lakon ringan untuk menghibur namun berisikan sindiran halus .
  1. Force
Adalah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan .
  1. Satire
Adalh kelucuan dalam hidup yang ditanggapi dengan kesungguhan , biasanya digunakan untuk melakukan kecaman / kritik terselubung .


KD.10 MENGANLISIS PEMENTASAN DRAMA BERDASAR PADA TEKNIK PEMENTASAN DRAMA

Drama adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk cakapan / dialog yang dipertunjukkan oleh tokoh di atas pentas di hadapan para penonton .

Memerankan Drama

Cara penggambaran watak tokoh :
1.   Penampilan fisik ( gagah , bongkok , kurus )
2.   Penampilan laku fisik ( lamban , keras , dinamis )
3.   Penampilan vocal ( lafal kata-kata , dialog , nyanyian )
4.   Penampilan emosi dan IQ ( pemarah , cengeng , licik )

Kemampuan yang harus dimiliki seorang pemain drama :
1.    Berakting dengan wajar ,
2.    Menjiwai atau menghayati peran ,
3.    Terampil dan kreatif ,
4.    Berdaya imajinasi kuat , dan
5.    Mengesankan ( meyakinkan penonton ) .

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membacakan dialog drama :
1.    Lafal
      Adalah cara seeorang mengucapkan bunyi bahasa  .
2.   Intonasi
       Adalah lagu kalimat / ketetapan tinggi rendahnya nada .
3.   Nada
       Adalah tinggi rendahnya ucapan / ungkapan keadaan jiwa atau suasana hati .
4.   Tempo
       Adalah waktu / kecepatan gerak atau kecepatan artikulasi suara .

           
KD.11 UNSUR-UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
Salah satu jenis prosa lama yaitu berupa hikayat. Hikayat adalah karya sastra Melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita,undang-undang,silsilah raja-raja,agama,sejarah,biografi,atau gabungan dari semuanya. Pada zaman dahulu hikayat dibaca untuk melipur lara,membangkitkan semangat juang,atau sekedar meramaikan pesta.
            Hikayat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)    Isi ceritanya berkisar pada tokoh raja dan keluarganya (istana sentries).
2)   Bersifat prologis,yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum (fantatis).
3)   Mempergunakan banyak kata arkais (klise). Misalnya: hatta,syahdan,sahibul hikayat,,dll.
4)   Nama pengarang biasanya tidak disebutkan (anonym).
5)   Tema yang dominan adalah petualangan.
6)   Alur ceritanya cenderung monoton.

Penokohan dalam hikayat bersifat hitam putih. Artinya,tokoh yang baik biasanya selalu baik dari awal hingga akhir kisah. Iapun dilengkapi dengan wajah dan tubuh yang sempurna. Begitu pula sebaliknya,tokoh jahat selalu jahat walaupun tidak semuaya berwajah buruk.
Sebagai karya sastra,hikayat juga memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsic tersebut meliputi: tema,alur,gaya bahasa,amanat,latar,dan penokohan. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi: agama,keadaan social,masyarakat,kebudayaan,sejarah,dan sebagainya.
Ada beberapa jenis hikayat,di antaranya:
§  Hikayat Hyang Tuah.
§  Hikayat Si Miskin.
§  Hikayat 1001 Malam.
§  Hikayat Abu Nawas.
§  Hikayat Sri Rama.
§  dll.

KD.12 MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA ATAU TERJEMAHAN

Kebiasaan Adat dan Etika yang terdapat dalam Buku Novel
  Salah satu unsure inrinsik dalam novel adalah latar.Selain waktu dan tempat, apabila unsure latar menonjol kita akan menangkap kebiasaan, adat, dan etika yang berlaku pada zaman dimana cerita itu berlangsung.

Novel ditulis pada abad tahun 20-30-an tidak sama dengan novel yang ditulis pada tahun1966-anatau novel yang ditulis pada saat sekarang.Selain pada gaya bahasa yang dipakai, perbedaan tersebut juga nampak pada tema, setting dan penokohan.
Namun pada zaman apapun cerita novel tersebut berlangsung, kita harus dapat mengkaitkan isi novel dengan kehidupan sekarang. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah memahami kebiasaan,adat, dan etika yang ada dalam cerita tersebut.


                                               Menjelaskan Alur peristiwa Sinposis Novel.
Sinopsis merupakan ringkasan cerita. Untuk dapat membuat synopsis, kita harus membaca karya sastra yan bersangkutan secara keseluruhan.Sinopsis akan dapat membantu daya ingat pembaca terhadap isi cerita yang pernah dibaca. Hal yang paling perlu diperhatikan dalam menulis synopsis adalah pemahaman terhadap alur cerita. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang tersusun menjadi jalinan cerita yang logis dan sistematis.

Novel terjemahan atau novel translate merupakn novel yang terjemahannya atau yang aslinya dari bahasa dari Negara tertenru kemudian dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.

Noel merupakan sebuah karya prosa fiksi yang mengangkat permasalahan yang kompleks dan luar biasa dari kehidupan tokoh-tokohnya.
Unsur-unsur Novel:

I. Unsur INTRINSIK:
Ø  Tema : Gagasa Pokok
Ø  Amanat: Pesan moral pengarang kepada para pembaca
Ø  Alur: Rangkaian sebab akibat.
Ø  Tokoh: Karakter Tokoh.
Ø  Latar: Katar belakang waktu, tempat dan keadaan social
Ø  Sudut Pandang: Cara pengarang mengungkapkan ceritannya.
B Unsur EKTRINSIK:
 Keadaan social, budaya dan politik dalam cerita.Latar belakang pengarang. Psikologi pengarang dan ideology pengarang.

Tujuan:
Apresiasi: menganalisa unsure intrinsic dan ektrinsik novel
Kritik: tanggapan yan berisi uraian baik atau buruknya sebuah novel.

KD.13 PENULISAN RESENSI
         Istilah resensi berasal dar bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku,film atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan,pembicaraan, atau ulasan buku.
            Resensi adalah suatu karangan/karangan/ulasan yang berisi pertimbangan dan penilaian tentang kelebihan serta kekurangan suatu buku/hasil karya,baik fisik maupun non fisik.
           Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi.
            Agar menghasikan resensi yang memenuhi syarat,kita perlu melakukan langkah sebagai berikut:
Ø  Memahami isi secara keseluruhan.
Ø  Menyimpulkan jenis buku/karya sastra yang diresensi.
Ø  Menentukan isi dari masing-masing sasaran resensi.
Ø  Menyusun ulasan atas temuan dari analisis tiap aspek dari buku tersebut.
Ø  Menyusun karangan/resensi.
           Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi:
1)    Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal buku.
2)   Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3)   Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4)   Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
Dalam penulisan resensi, resensi dibagi menjadi 2, yaitu:
a)    Pendahuluan.
Pendahuluan resensi tersebut dimulai dengan mengungkapakan kesan terhadap buku. Pendahuluan juga dapat dimulai dengan:
-          Memperkenalkan pengarang.
-          Membandingkan buku dengan buku sejenis.
-          Kekhasan pengarang.
-          Memaparkan keunikan buku.
-          dll.
b)   Isi Resensi.
Isi resensi biasanya memuat hal-hal sebagai berikut:
-          Ulasan singkat isi buku.
-          Keunggulan buku.
-          Kelemahan buku.
-          Rumusan kerangka buku.
-          dll.
Adapun unsur-unsur yang harus ada dalam resensi,meliputi:
§  Judul resensi.
§  Identitas buku.
§  Isi resensi.
§  Penutup/kesimpulan.

-MENULIS RESENSI BUKU FIKSI
          Sebelum Anda meresensi perhatikan hal-hal berikut:
1)    Pahamilah isi buku dan informasi tentang penulisnya!
2)   Pahamilah kwkurangan dan kelemahan buku!
3)   Pahamilah manfaat yang diperoleh setelah membaca buku yang Anda resensi!

            -MENGAPLIKASIKAN PRINSIP-PRINSIP PENULISAN RESENSI (NOVEL)
            Jika diamati, pemuatan resensi buku sekurang-kurangnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai berikut :
1)    Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tamapak dan terungkap dalam sebuah buku.
2)   Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dari sebuah buku.
3)   Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit, seperti berikut:
-          Siapa pengarangnya?
-          Mengapa ia menulis buku itu?
-          Apa pernyataannya?
-          Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis karya pengarang yang sama?
-          Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang dihasilkan oleh pengarang-pengarang lain?
4)   Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
5)   Untuk segolongan pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
-          Agar pembaca mendapatkan bimbingan dalam memilih buku.
-          Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam resensi.
-          Tidak ada waktu membaca buku, kemudian mengandalkan resensi sebagai sumber informasi.
            Ada tiga pola tulisan resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan dan mengulas.
§  Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan.
§   Menjabarkan (deskripsi) berarti mengungkapkan hal-hal yang menonjol dari sinopsis yang sudah dibuat
§  Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
-          Isi pernyataan atau materi buku yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterprestasikan.
-          Organisasi atau kerangka buku.
-          Bahasa.
-          Kesalahan cetak.
-          Membandingkan (komparasi) dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya pengarang lain.
-          Menilai, mencakup kesan preresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku.


loading...

1 comment:

  1. The Best 7 Casino Games - Best Casino Roll
    There are many ways to play and win 텐벳 먹튀 at 7 casino online. There are plenty of 축구 토토 great options and there 토토 사이트 홍보 게시판 are plenty of ways to play, including a 토토랜드같은 live 드래곤 타이거 casino section.

    ReplyDelete

Soal Masuk PTAIN (UIN) by fonaindo

Contoh soal masuk PTAIN termasuk UIN ada dibawah ini karena ada permintaan dari bang Kevin. DOWNLOAD semoga bermanfaat.