loading...
KD.1
KHOTBAH DAN SAMBUTAN
MENENTUKAN POKOK ISI DARI KHOTBAH
ATAU SAMBUTAN
Definisi
:
Khotbah
yaitu pidato dihadapan orang banyak yang membicarakan suatu hal, ilmu
pengetahuan agama.
Sambutan
yaitu pidato yang berupa ucapan penerimaan atau pemebrian kesan kesan atas
suatu masalh atau dalam suatu pertemuan .
Ceramah
yaitu pidato dihadapan orang banyak yang membicarakan suatu hal yaitu ilmu
penngetahuan.
Dan pada dasarnya, unsure unsure pidato antara
lain:
a. Pembuka:
-
Sapaan kepada pendengar
-
Salam pembuka
-
Menyampaikan rasa puji syukur
b. Isi:
-
Pokok-pokok permasalahan
c. Penutup:
-
Kesimpulan
-
Harapan ( menuju ke kata kerja.
Dan hamper sama dengan Saran.
-
Amanat atau pesan.
-
Salam Penutup.
Pada
dasarnya, ada bebrapa tujuan dari sambutan atau pidato, antara lain:
1. Informatif,
yaitu untuk mrenyampaikan infotmasi
2. Rekreatif,
yaitu untuk mrnghibur atau membuat pendengar merasa gembira
3. Argumentatif,
yaitu untuk menjelaskan dan meyakinkan pendengar
4. Persuasif,
yaitu untuk mengajak dan membujuk pendengar.
Proses
untuk menuju keberhasilan mendengarka khotbah atau sambutan dapat ditempuh
dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Mendengarkan
suara sampai jelas
2. Berkonsentrasi
terhadap materi
3. Menagkap
materi sambutan secara sadar
4. Menyesuaikan
diri dengan ide-ide pokok sambutan atau khotbah
5. Memberika
reaksi atas ide-ide pokok sambutan atau khotbah.
Ikhtisar
yaitu sajian singkat dari suatu hasil karya atau tukisan yang tidak perlu
memperhatikan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli.
MENYIMPULKAN PESAN PIDATO/ CERAMAH
ATAU KHOTBAH
Dalam
berpidato sebenarnya seseorang ingin menyampaikan pesan – pesa tertentu melalui
pidatonya.Sehingga pendengar pidato yang baik adalah pendengar yang mampu
memahami dan menyimpulkan pesan yang ingin disampaikan orang yang berpidato.
Untuk
memahami dan menyimpulkan pesan pidato, ada beberapa hal yang harus kita
memperhatikan, antara lain:
1. Mendengarkan
pidato dengan seksama
2. Berusaha
menemukan gagasan-gagasan pokok yang terungkap dalam pidato
3. Dalam
mendengarkan pidato tidak melakukan aktivitas lain yang dapat mengurangi
konsentrasi
4. Membuat
catatan tambahan tentang informasi pendukung dslsm pidato.
Pidato
merupakan suatu bentuk kegiatan berbicara dalam situasi tertentu, tujuan
tertentu, dan pendengar tertentu pula.
Dalam
berpidato hendaknya kita memperhatikan intonasi yang tepat dan artikulasi serta
volume suara yang jelas. Pidato akan lebih menarik bila kita memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Topik
yang dibahas aktual dan kontekstual
b. Isi
pidato lengkap dan jelas
c. Pembicara
hendaknya tidak mengungkapkan keluhan, atau masalah tetapi juga memberikan
solusi atau pemecahan masalah
d. Pembicara
memiliki kiat-kiat untuk mempertahankan perhatian pendengar (misalnya dengan
humor Tanya jawab atau kiat lainnya)
e. Pembicara
menggunakan bahasa yang komunikatif
f. Pidato
disampaikan dengan gaya penyampaian yang menarik
Selain memperhatikan beberapa hal
tersebut,sebelum melaksanakan pidato sebaiknya kita menyusun kerangka pidato,
sebagai berikut:
1. Menyusun
pokok-pokok pikiran
Pokok-pokok pikiran adalah pesan yang
disampaikan pada sebuah pidato(merupakan salah satu yang esensial). Misal:
Apakah yang dimaksud dengan Lingkungan? Apa arti penting lingkungan bagi
Manusia?
2. Merumuskan
pokok-pokok pikiran yang telah disusun menjadi kalimat pokok /topic
Agar pidato yang akan kita sampaikan dpat
dipahami oleh orang lain, maka pikiran-pikiran yang dituangkan harus disusun
berdasarkan penalaran yang logis, runtut dan terkait antara pikiran yang satu
dengan yang lain.
3. Mneyusun
kerangka pidato dibagi menjadi 3 bagian:
1. Bagian
pendahuluan ( berisi latar belakang dan tujuan serta masalah)
2. Bagian
isi (uraian pendapat/pikiran/gagasan)
3. Bagian
pentutup( simpulan dan saran-saran)
Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah
Bagi para pemula biasanya sebelum berpidato mereka
membuat naskah pidato terlebih dahulu. Bahkan untuk pidato resmi, naskah pidato
merupakan suatu keharusan karena dapat berstatus hukum . Untuk itu kita perlu
berlatih menulis teks pidato.
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menulis teks
pidato adalah:
1. Mengumpulkan
Bahan
Pengumpulan bahan ini dapat
dilakukan dengan:
v
Membaca, mendengar, dan mendata
isu-isu terbaru.
v
Menetapkan tujuan pidato
v
Mnengumpulkan bahan: Fakta,
ilustrasi,pokok-pokok kongkret.
v
Bertanya atau berkonsultasi
v
Memanfaatkan beragam sumber,
antara lain:
1. Buku
2. Peraturan
3. Majalah
4. Surat
kabar
2. Membuat
Karangka Naskah Pidato
Membuat kerangka pidato dapat
dilakukan melalui tahapan:
a. Menentukan
pokok-pokok pembicaraan
b. Pokok-pokok
disusun dalam tata urut yang baik.
c. Dibawah
pokok-pokok ditambahkan perincian yang menjelaskan pokok-pokok utama itu.
d. Menyusun
kerangka pidato untuk melihat kesatuan dan koherensifnya.
3. Menguraikan
isis pidato secara aterperinsi.
Penguraian isi pidato dilakukan
dengan :
a. Mengembangkan
kerangka menjadi naskah utuh
b. Berdasarkan
kerangka itu, berpidato bebas dengan sekali-kali melihat kerangka untuk melihat
keteraturan dan keutuhannya (tidak ad aide-ide yang terlangkah)
c. Membaca
naskah pidato itu secara lengkap kata demi kata.
KD.2 WAWANCARA
Pengertian
Wawancara
Wawancara adalah tehknik mendapatkan data atau
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
Cara
Pelaksanaaanya:
1.
TERSTRUKTUR
Wawancara
yang dilaksanakan dengan cara atau secara terencana dengan berpedoman pada
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
2.
TIDAK TERSTRUKTUR
Wawancara yang
dilakukan dengan tidak berpedoman dengan daftar pertanyaan.
Wawancara adalah Kegiatan pengumpulan data dengan cara
melakukan Tanya jawab dengan narasumber.
Jenis wawancara:
1. Wawancara
Terstruktur
Yaitu wawancara yang dilakukan
dengan berpedoman pada daftar pertanyaan. Pewawancara terlebih dahulu
menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan.
2. Wawancara
tak terstruktur
Yaitu wawancara yang dilakukan
dengan tanpa berpedoman pada daftar pertanyaan sesuai dengan situasi dan
kondisi.
Pihak-pihak yang dapat dipilih
menjadi narasumber:
Pakar, pejabat, tokoh masyarakat, korban, saksi dan
pelaku.
Tahap-tahap dalam melakukan
wawancara:
1. Menemukan
pokok masalah
2. Membuat
daftar pertanyaan
3. Melakukan
wawancara dengan narasumber sesuai dengan tata cara dan sopan santun berbahasa.
4. Menulis
hasil wawancara
5. Membahas
dan memadukan hasil wawancara
6. Menulis
laporan hasil wawancara
Petunjuk
dalam melakukan wawancara:
1. Pewawancara
harus sopan dan hormat kepada narasumber
2. Pewawancara
memulainya dengan semacam pengantar
3. Mengajukan
pertanyaan secara runtut dan dapat dikembangkan
4. Jangan
memojokan Narasumber
5. Jangan
mengarah ke gossip
6. Bersikap
simpatik
7. Hasil
wawancara harus segera ditulis lengkap
8. Untuk
menghindari kesalahan memakai tape recorder.
Wawancara biasannya terdiri atas:
a. Baian
Pembuka
Memperkenalkan topik dialog
b. Bagian
Isi
Pewawancara mengajukan seperangkat
pertanyaan pada narasumber
c. Bagian
Penutup
Pewawancara menyimpulkan dan
menutup dialog
Agar wawancara bisa berhasil harus memperhatikan 3 hal:
Yaitu:
1. Topiknya
menarik
2. Berawancara
secara efektif dalam waktu terbatas tapi tetap berlangsung dengan baik
3. Menciptakan
kondisi yang menyenangkan
Menghindari kesalahan dalam
wawancara pada media penyiaran:
1. Jangan
mengeluarkan suara atau nada yang tidak perlu
2. Tariklah
perhatian pendengar setiap waktu
3. Beri
penjelasan tentang manfaat wawancara pada pendengar
4. Pusatkan
pada topic pembicaraan
5. Kemukakan
kualifikasi narasumber
6. Hindari
pertanyaan yang tidak berkelanjutan
7. Lakukan
dengan serius saat untuk mencari jawaban dari narasumber
8. Jangan
bimbang mengucapkan hal yang tidak disukai narasumber
Hal-hal
yang perlu diperhatikan sebelum melakukan wawancara:
1. Menentukan
topic wawancara
2. Menentukan
tujuan
3. Mempersiapkan
daftar pertanyaan
4. Menentukan
siapa pemilik informasi atau narasumber
5. Membuat
janji dengan narasumber tentang waktu dan tempat untuk bertemu.
Pengertian
wawancara semi terstruktur :
Percakapan
yang diarahkan untuk menggali topik topik yang telah ditetapkan dan pertanyaan
pertanyaan
baru yang menyertainya merupakan bentuk pendalaman dari topik tersebut
Tujuh
komponen kunci wawancara semi terstruktur :
- Persiapan, termasuk menyusun pertanyaan dan
petunjuk wawancara
Ø Fokusnya
pada pengembangan dan perbaikan arah atau daftar pertanyaan
Ø Pemilihan
narasumber / responden
Ø Apabila
akan dilakukan wawancara kelompok, maka dalam komponen ini termasuk bagaimana
mempersiapkan tim, memperjelas tugas/peran masing masing pewawancara , serta
meningkatkan kesolidan tim dan mengembangkan kebiasaan kebiasaan yang baik
selama melakukan wawancara
- Konteks wawancara
Ø Setting
Ø Penetapan
waktu
Ø Bahasa
tubuh
Ø Penyusunan
tempat duduk
Ø Bias
- Wawancara sensitif
Ø Fokusnya
untuk menciptakan peluang / mendorong sensitifitas dalam mendengarkan dan sikap
terbuka
- Pertanyaan sensitif
Ø Perlu
memahami bahwa tidaklah mudah memberikan pertanyaan terbuka, tidak mengarahkan
dan menggali informasi secara hati hati
Pertanyaan
yang kurang sensitif :
Ø Pertanyaan
tertutup
Ø Pertanyaan
yang mengarahkan
Ø Pertanyaan
ambigu
Ø Pertanyaan
yang terlalu cepat dan melompat lompat dari satu topik ke topik lain
Ø Pertanyaan
yang terlalu banyak dan disampaikan pada waktu yang bersamaan
- Penilaian dan pengecakan silang respon respon
Ø Kemampuan
untuk menilai informasi yang diberikan
Ø Pewawancara
tidak begitu saja menerima jawaban / respon pertama dari yang diwawancarai
- Rekaman wawancara
Ø Sangat
penting. Seringkali banyak informasi penting yang hilang karena kesalahan dalam
membuat catatan , dan terlalu memfokuskan hal hal yang kurang penting
- Tinjauan kritis
Ø Setelah
wawancara selesai penting untuk menilai secara kritis kemampuan kita sebagai
pewawancara. Apakah kita sudah mampu menyampaikan pertanyaan dengan baik,
mudahkah dipahami oleh orang lain, apakah bahasa tubuh kita juga berdampak
positif terhadap orang yang diwawancarai?
- Strategi Wawancara
Ø Berkaitan
dengan pengambilan keputusan dan aktivitas yang mengatur hubungan dua orang (
iter dan itee )
Ø Berisi
tentang semua keputusan yang dibuat sebelum iter mendatangi / berhadapan dengan
subjek
Persyaratan
ideal pewawancara
Ø Menguasai
isu / topik yang digali
Ø Mampu
menggali secara terstruktur dan terarah
Ø Mampu
bertanya secara jelas, mudah dipahami , tidak berbeli belit
Ø Bersedia
mendangarkan dan mampu memberi rasa aman dan nyaman kepada yang diwawancarai
Ø Empatik
, mampu membaca apa yang tersirat dan tersurat dari orang yang diwawancarai
Ø Berpikiran
terbuka, welcome terhadap pandangan pandangan subjek
Ø Tahu
informasi apa yang harus dicari / digali, mampu mengenali jalannya wawancara
Ø Cukup
kritis terhadap jawaban subjek sehingga mampu mengembangkan pertanyaan
berikutnya
Ø Mampu
mengingat dengan baik apa yang telah dibicarakan sehingga pembicaraan selalu
nyambung
Ø Mampu
menyerap dan menginterpretasi jawaban jawaban subjek sehingga dapat
mengembangkan pertanyaan lebih lanjut
Peran
wawancara
Ø Peran
wawancara adalah bertindak sebagai moderator untuk menjaga agar diskusi tetap
berjalan dengan menanyakan pertanyaan pertanyaan yang berhubungan sampai ia
mendapatkan jawaban tepat dari responden
Apa
yang sebaiknya dilakukakn pewawancara?
Ø Usaha
keras untuk membimbing responden dari satu topik kettopik yang lain
Ø Sabar
dalam mendengarkan, sediakan sedikit waktu untuk berhenti untuk mendorong
responden berpikir dan memberi keterangan tentang isyu isu yang didiskusikan
Ø Ciptakan
humor yang menyenangkan agar pemberi informasi dapat rileks dalam mendiskusikan
isu isu sensitif
KD.3
ARTIKEL atau BUKU
Artikel dapat didefinisikan sebagai
bentuk karangan yang berisi analisis suatu fenomena alam atau social dengan
maksud menjelaskan siapa,apa,kapan,dimana,bagaimana,dan mengapa fenomena itu
terjadi.
Artikel-artikel dalam berbagai
majalah dan surat kabar pada umumnya dapat digolongkan sebagai karangan
eksposisi. Karangan ini biasanya berisi penjelasan-penjelasan yang bersifat
informative atau instruktif tentang berbagai aspaek kehidupan,seperti: pendidikan,agama,keuangan,kesehatan,keluarga,dll.
Artikel juga dapat digolongkan
sebagai karangan argumentasi. Karangan ini biasanya bertujuan untuk meyakinkan
pembaca akan pendapat atau sikap pengarang tentang suatu hal.
KD.4
PARAGRAPH BERPOLA DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Untuk membaca suatu bacaan, ada
beberapa teknik membaca yang dapat diterapkan. Salah satu teknik itu adalah
teknik membaca intensif. Yang dimaksud membaca intensif adalah cara membaca
yang dilakukan secara seksama terhadap rincian-rincian sesuatu teks atau
bacaan. Untuk dapat memahami sebuah bacaan, sebelumnya kita harus mengetahui
terlebih dahulu pokok-pokok pikiran dalam bacaan tersebut. Selain itu, kita
juga harus dapat memahami karakter
penulisan dari seorang penulis.
Suatu wacana tersusun atas beberapa
paragraph. Berdasarkan polanya, paragraf dibagi menjadi dua, yaitu deduktif dan
induktif.
1) Paragraph
deduktif (umum –khusus), adalah paragraph yang
dimulai dengan menyebutkan pernyataan umum yang berupa kalimat utama, kemudian
diikuti oleh pernyataan khusus yang berupa kalimat penjelas. Jadi paragraph
deduktif yaitu paraggraf yang menempatkan gagasan utama di awal paragraph.
1) Paragraph induktif (khusus-umum), yaitu paragraph yang dimulai
dengan menyebutkan pernyataan khusus yang beerupa kalimat penjelas untuk menuju
pada kesimpulan umum yang berupa kalimat utama. Jadi, paragraph induktif yang
menempatkan gagasan utama di akhir paragraph.
Dalam
paragraph induktif terdapat tiga pola pengembangan, yaitu sebagai berikut :
a. Analogi, yaitu paragraph yang dikembangkan dengan
cara membandingkan dua hal atauu lebih yang memiliki beberapa
kesamaan/kemiripan.
b. Generalisasi, yaitu paragraph yang dimulai dengan
mengemukakan peristiwa khusus kemudian diikuti dengan kesimpulan secara umum.
Dalam pengembangan generalisasi diperlukan fakta, contoh, ilustrasi atau data
deskriptif yang lain.
c. Kausal, (sebab-akibat), yaitu paragraph yang
dikembangkan dengan cara mengambil/menempatkan fakta sebagai sebab, kemudian,
menempatkan simpulan sebagai akibatnya, atau sebaliknya.
Ada tiga jenis hubungan kausal,
yaitu :
1). Hubungan sebab-akibat,
yaitu dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan sampai kepada
kesimpulan yang menjadi akibat.
2). Hubungan akibat-sabab,
yaitu dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu
dianalisis untuk mencari sebabnya.
3). Hubungan sebab-akibat 1, akibat 2,
yaitu dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat.
Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikianlah
seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
3. paragraph deduktif-induktif (campuran),
yaitu paragraph yang kalimat utamanya terlatak di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak di akhir paragraph biasanya mengulangi gagasan yang
dinyatakan kalimat utama di awal paragraph dengan sedikit tekanan atau variasi.
4. Paragraph deskripsi/naratif, yaitu
paragraph yang tidak memiliki kalimat utama. Semua kalimat merupakan kalimat
penjelas. Jenis paragraph ini banyak dijumpai pada karangan narasi atau
deskripsi.
KD.5
NASKAH BERITA
PENGERTIAN
BERITA
Berita berasal
dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut
"Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau
"Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya
"kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".Menurut kamus
besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita adalah
laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.
News (berita)
mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah
sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa
yang para penyiar beberkan.
Dalam berita juga
terdapat jenis-jenis berita yaitu:
1. Straight News:
berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar
halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini,
jenis berita
Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :
a.Hard News: yakni
berita yang memiliki nilai lebih dari segi aktualitas dan kepentingan atau amat
penting segera diketahui pembaca.
Berisi informasi
peristiwa khusus (special event) yang terjadi secara tiba-tiba.
b.Soft News, nilai
beritanya di bawah Hard News dan lebih merupakan berita pendukung.
2. Depth News:
berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu
permukaan.
3. Investigation
News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari
berbagai sumber.
4. Interpretative
News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian
penulisnya/reporter.
5. Opinion News:
berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendekiawan,
sarjana, ahli, atau pejabat,
mengenai suatu
hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.
Bagian Berita
Secara umum,
berita mempunyai bagian-bagian dalam susunannya yaitu
Headline.
Biasa disebut judul.
Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk: (1) menolong
pembaca agar segera mengetahui peristiwa yang akan diberitakan; (2) menonjolkan
satu berita dengan dukungan teknik grafika.
Deadline.
Ada yang terdiri
atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Ada pula yang
terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya
adalah untuk menunjukkan tempat kejadian dan inisial media.
Lead.
Lazim disebut
teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama sebuah berita. Ia
merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah
isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan sari pati sebuah berita, yang
melukiskan seluruh berita secara singkat.
Body.
Atau tubuh berita.
Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat,
padat, dan jelas. Dengan demikian body merupakan perkembangan berita.
Ada hal-hal yang
perlu anda perhatikan saat membacakan berita, yakni :
1. Nada
Nada
adalah tekanan tinggi rendahnya pengucapan suatu kata. Kata yang berkata tinggi
menandakan bahwa kata itu lebih penting daripada yang lainnya.
2. Tempo (kecepatan)
Tempo
adalah cepat atau lambatnya pengucapan suatu bagian dalam kalimat. Fungsinya
hampir sama dengan tekanan nada, yakni untuk mementingkan suatu kata dalam
bagian kalimat.
3. Jeda, intonasi, dan pelafalan.
Jeda
adalah penghentian sementara dalam kalimat untuk memperjelas arti. Intonasi
adalah naik turunnya kalimat. Hamper sama dengan nada, intonasi fungsinnya
adalah sebagai pembentuk makna kalimat sebagaimana yang tampak antara kalimat
berita, kalimat Tanya dan kalimat perintah. Adapun pelafalan berkaitan dengan
kejelasan kata dan kalimat yang di ucapkan.
KD.6 PROPOSAL
1. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu
bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita
dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat
penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan
desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang
suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk
, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita
dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat
penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan
desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang
suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk
, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.
Proposal yang akan
dibahas dalam tulisan ini adalah “Proposal Umum” yang sering
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak
kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah,
namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur
dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun,
walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah
kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orangorang
yang membaca proposal tersebut.
digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan. Bentuk proposal ini memiliki banyak
kemiripan dengan model “Proposal Penelitian” yang digunakan dalam dunia ilmiah,
namun karena sifatnya yang lebih umum maka “Proposal Umum” biasanya lebih lentur
dalam penggunaan bahasa dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisan. Namun,
walaupun lebih “bebas”, penulisan “Proposal Umum” tetap harus mengindahkan kaidah
kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh orangorang
yang membaca proposal tersebut.
Secara mendasar,
harus di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku
ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan
yang telah dibuat dalam tahaptahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu
melakukan langkahlangkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka
kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.
sekian banyak tahap perencanaan, seperti yang telah diuraikan sebelumnya dalam buku
ini. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan
yang telah dibuat dalam tahaptahap sebelumnya. Ini berarti, tanpa terlebih dahulu
melakukan langkahlangkah sebagaimana yang diuraikan dalam buku ini, maka
kemungkinan besar penulisan proposal akan menemui kesulitan.
2.Sistematika Penulisan Proposal
1.Pendahukuan
2.Dasar Pemikiran
3.Tujuan Kegiatan
4.Tema Kegiatan
5.Jenis Kegiatan
6.Target
Kegiatan
7. Sasaran / Peserta Kegiatan
KD.7 SURAT NIAGA DAN SURAT KUASA
Surat adalah suatu
komunikasi yang digunakan untuk menyanpaikan informasi tertulis oleh suatu
pihak ke pihak lain.
Surat merupakan lembaran kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi untuk berbagai kepentingan .
Korespondensi = surat menyurat.
Korespoden = pihak yang terlibat atau para pelakunya.
Komunikasi tetulis dengan media surat sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan belum tergantikan media lain.
Surat memiliki keunggulan sebagai bukti otentik yang memiliki kekuatan hukum yang sah karena surat yang asli tentunya memiliki identitas yang jelas,yaitu tanda tangan asli dan atau stempel (identitas resmi lembaga) asli.
Hal-hal khusus yang dimiliki oleh surat yaitu:
1. Penggunaan kertas (baik,bersih,ukuran ketebalannya,bergaris maupun polos).
2. Penggunaan model atau bentuk.
3. Pemakaian bahasa yang khas.
4. Pencantuman tanda tangan dan stempel organisasi.
Fungi surat.
1. sebagai alat untukmenyampaikan pemberitauan, permintaan atau permohonan, buah pikiran / gagasan.
2. sebagai alat bukti tulis.
3. sebagai alat untuk mengikat.
4. sebagai bukti historis.
5. sebagai pedoman kerja.
Jenis surat.
Jenis surat dibagi menjadi :
Ø Jenis surat dilihat dari sisi,bentuk,isi dan bahasanya,antara lain :
1. Surat resmi / Dinas
2. Surat tidak resmi / Pribadi
3. Surat setengah Resmi
Ø Jenis surat menurut isinya,antara lain :
1. Surat Keluarga / Pribadi
2. Surat Sosial
3. Surat Dinas
4. Surat setengah resmi
5. Surat niaga
Ø Jenis surat menurut tujuannya,antara lain :
1. Surat perintah
2. Surat permohonan
3. Surat pemberitahuan
4. Surat penawaran
5. Surat keterangan
6. Surat keputusan
Bentuk Surat.
Bentuk surat adalah Pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat.
Ø Menurut pola umum dalam surat – menyurat dikenal 6 macam bentuk surat,yaitu :
1. Bentuk lurus penuh.
2. Bentuk lurus.
3. Bentuk setengah lurus.
4. Bentuk surat bertekuk.
5. Bentuk resmi Indonesia lama.
6. Bentuk resmi Indonesia Baru.
Ø Bagian – bagian surat resmi :
1. Kepala surat / Kop surat.
2. Tanggal surat.
3. Nomor.
Lampiran.
Hal.
Sifat / Derajat surat.
4. Alamat yang dituju.
5. Salam Pembuka.
6. Isi,terdiri dari : Pembuka
Isi
Penutup
7. Salam penutup.
8. Indentitas pengirim,TTD,stempel.
9. Tembusan.
Ø Perbedaan surat resmi dan surat tidak resmi dari sisi bahasa :
1. Diksi dalam surat tidak resmi cenderung bebas dan mudah dipahami,sedangkan dalam surat resmi tidak.
2. Dalam surat tidak resmi kalimat yang digunakan tidak harus baku,terkesan akrab dan tidak taat pada kaidah, sedangkan dalam surat resmi tidak.
3. Secara umum bahasa dalam surat tidak resmi cenderung ringan, akrab, dan tidak baku.
Ø Ciri – ciri ragam bahasa tulis :
1. Sesuai dengan kaidah ejaan
2. sesuai dengan kaidah katatabahasaan ( berpola )
3. Berisi ide yang merupakan satu – kesatuan
4. Bagian – bagiannya berkoherensi
5. Bervariasi
6. Beraksentrasi
7. Logis
Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berhubungan dengan masalah perniagaan / perdagangan.
Surat niaga adalah jenis surat yang isinya berhubungan dengan kepentingan niaga atau perdagangan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat niaga :
• Menetapkan tujuan
• Menetapkan isi surat seperti :
a. Nama dan jenis barang
b. Merk dan kualitas barang
c. Banyak barang yang ditawar
• Penetapan tata urutan isi surat
• Menyelesaikan setiap bagian isi surat satu persatu
• Hindari penggunaan singkatan
Ø Jenis surat niaga :
1. Surat Permintaan Penawaran.
Adalah surat yang berasal dari calon pembeli kepada pihak penjual yang isinya meminta keterangan daftar harga barang atau jasa yang hendak dibeli dari penjual.
Keterangan yang ingin diperoleh calon pembeli biasanya mengenai :
ì Jenis barang
ì Harga
ì Diskon
ì Syarat
ì Cara pembayaran / keterangan lain.
2. Surat Penawaran ( Offerte ).
Adalah surat yang dibuat untuk memberitahukan tentang barang atau jasa yang akan dijual dengan segala keterangannya kepada calon pembeli.
Surat penawaran bisa dibuat atas nama atau inisiatif pihak pemilik barang bisa juga karena ada permintaan dari calon pembeli.
Surat penawaran biasanya memberikan informasi tentang :
Nama Barang
Jenis Barang
Harga satuan
Kualitas
Potongan harga
Syarat pembayaran
Cara penyerahan
3. Surat Pembelian.
Adalah surat yang ditulis oleh calon pembeli kepada penjual barang yang berisi rincian barang – barang yang akan dibeli.
4. Surat Claim / Keluhan.
Adalah surat pemberitahuan kepada penjual atau pemilik barang yang tidak sesuai dengan pesanan dan disertai dengan tuntutan penyelesaian.
5. Surat Kuasa.
Adalah surat yang berisi kewenangan kuasa untuk melakukan sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.
Surat ini biasanya diberikan kepada orang yang dipercaya untuk menyelesaikan urusan pemberi kuasa karena dia tidak dapat melakukan sendiri.
ì Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat kuasa :
1. Pemberian dan penerima surat kuasa harus dewasa,sehat rohani,dan jasmani.
2. Diberikan kepada orang yang benar – benar dipercaya.
3. Untuk perorangan surat kuasa tidak perlu diberi nomor surat.
4. Untuk satu instansi surat kuasa ditulis diatas kertas segel atau dibubui materai.
5. Ditanda tangani pemberi dan penerima kuasa.
ì Bagian – bagian surat kuasa :
d. Judul.
Judulnya yaitu “ Surat Kuasa “.
e. Indentitas pemberi kuasa.
f. Alamat pemberi kuasa.
g. Indentitas yang diberi kuasa / penerima.
h. Alamat yang diberi kuasa / penerima kuasa.
i. Keperluan / tujuan pemberian kuasa / bentuk wewenang.
j. Tanggal, bulan,dan tahun penulisan surat.
k. Nama dan tanda tangan penerima dan pemberi kuasa.
Pencantuman tanggal,bulan dan tahun penulisan surat sangat bermanfaat. Pencantuman ini berfungsi untuk :
Memberitahu penerima kapan surat itu dikirim.
Memudahkan penelusuran jika terjadi keterlambatan dalam menjawab surat.
Memudahkan pengarsipan.
6. Surat Perjanjian Jual - Beli.
Adalah surat yang berisi persetujuan yang mengikat antara dua pihak / lebih. Dengan surat perjanjian Jual – Beli kedua belah pihak harus menepati janji yang telah disepakati. Bila ada satu pihak yang mengingkari janji atu pihak lainnya berhak menggugat kepada yang berwenang.
ì Syarat pembuatan Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Isi saling disepakati pihak yang terkait.
2. Isi tidak bersifat menekan pihak lain.
3. Isi tidak menimbulkan rasa panas berbagai pihak.
4. Pembuatannya atas dasar musyawarah.
5. Bentuknya benar sesuai aturan.
6. Memakai bahasa yang saling dimengerti.
7. Ada pihak yang bertindak sebagai saksi.
ì Macam – macam Surat perjanjian :
Dari segi pengesahannya Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian otentik.
Artinya surat itu disahkan oleh pejabat yang berwenang. (Desa atau Notaris)
2. Surat perjanjian tidak otentik.
Artinya surat itu tidak disahkan oleh pihak yang berwenang. Surat perjanjian ini biasa disebut surat perjanjian dibawah tangan.
ì Dari segi ini Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian Jual – Beli.
2. Surat perjanjian Sewa – Beli.
3. Surat perjanjian Sewa – Menyewa.
4. Surat perjanjian Kerja Borongan.
5. Surat perjanjian Utang – Piutang.
6. Surat perjanjian kerja Sama.
ì Bagian – bagian / Unsur – unsur Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Judul Surat perjanjian Jual – beli.
2. Indentitas penjual dan pembeli yang meliputi ;
- Nama
- Pekerjaan
- Alamat,dsb yang dianggap perlu
3. Isi perjanjian.
Biasanya isi perjanjian diwujudkan dalam bentuk pasal – pasal yang menyangkut :
a. Segala macam keterangan barang.
b. Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
c. Harga yang disepakati.
d. Waktu penyerahan dan pembayaran.
e. Kewajiban lanjutan setelah terjadi proses jual – beli.
f. Keterangan tentang beban – beban.
g. Keterangan pihak – pihak yang menanggung ongkos balik nama,matrai,pajak,dsb.
h. Keterangan jika terjadi perselisihan.
i. Keterangan tentang jumlah perjanjian yang dibuat.
j. Keterangan tentang ketentuan – ketentuan tambahan lain.
4. Tempat dan tanggal pembuatan.
5. Tanda tangan pihak terkait dan nama lengkap.
6. Tanda tangan dan nama lengkap saksi.
7. Tanda tangan dan nama lengkap pejabat yang mengesahkan.
Surat merupakan lembaran kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis atau atas nama kedudukannya dalam organisasi untuk berbagai kepentingan .
Korespondensi = surat menyurat.
Korespoden = pihak yang terlibat atau para pelakunya.
Komunikasi tetulis dengan media surat sampai saat ini masih sangat dibutuhkan dan belum tergantikan media lain.
Surat memiliki keunggulan sebagai bukti otentik yang memiliki kekuatan hukum yang sah karena surat yang asli tentunya memiliki identitas yang jelas,yaitu tanda tangan asli dan atau stempel (identitas resmi lembaga) asli.
Hal-hal khusus yang dimiliki oleh surat yaitu:
1. Penggunaan kertas (baik,bersih,ukuran ketebalannya,bergaris maupun polos).
2. Penggunaan model atau bentuk.
3. Pemakaian bahasa yang khas.
4. Pencantuman tanda tangan dan stempel organisasi.
Fungi surat.
1. sebagai alat untukmenyampaikan pemberitauan, permintaan atau permohonan, buah pikiran / gagasan.
2. sebagai alat bukti tulis.
3. sebagai alat untuk mengikat.
4. sebagai bukti historis.
5. sebagai pedoman kerja.
Jenis surat.
Jenis surat dibagi menjadi :
Ø Jenis surat dilihat dari sisi,bentuk,isi dan bahasanya,antara lain :
1. Surat resmi / Dinas
2. Surat tidak resmi / Pribadi
3. Surat setengah Resmi
Ø Jenis surat menurut isinya,antara lain :
1. Surat Keluarga / Pribadi
2. Surat Sosial
3. Surat Dinas
4. Surat setengah resmi
5. Surat niaga
Ø Jenis surat menurut tujuannya,antara lain :
1. Surat perintah
2. Surat permohonan
3. Surat pemberitahuan
4. Surat penawaran
5. Surat keterangan
6. Surat keputusan
Bentuk Surat.
Bentuk surat adalah Pola surat menurut susunan letak dan bagian – bagian surat.
Ø Menurut pola umum dalam surat – menyurat dikenal 6 macam bentuk surat,yaitu :
1. Bentuk lurus penuh.
2. Bentuk lurus.
3. Bentuk setengah lurus.
4. Bentuk surat bertekuk.
5. Bentuk resmi Indonesia lama.
6. Bentuk resmi Indonesia Baru.
Ø Bagian – bagian surat resmi :
1. Kepala surat / Kop surat.
2. Tanggal surat.
3. Nomor.
Lampiran.
Hal.
Sifat / Derajat surat.
4. Alamat yang dituju.
5. Salam Pembuka.
6. Isi,terdiri dari : Pembuka
Isi
Penutup
7. Salam penutup.
8. Indentitas pengirim,TTD,stempel.
9. Tembusan.
Ø Perbedaan surat resmi dan surat tidak resmi dari sisi bahasa :
1. Diksi dalam surat tidak resmi cenderung bebas dan mudah dipahami,sedangkan dalam surat resmi tidak.
2. Dalam surat tidak resmi kalimat yang digunakan tidak harus baku,terkesan akrab dan tidak taat pada kaidah, sedangkan dalam surat resmi tidak.
3. Secara umum bahasa dalam surat tidak resmi cenderung ringan, akrab, dan tidak baku.
Ø Ciri – ciri ragam bahasa tulis :
1. Sesuai dengan kaidah ejaan
2. sesuai dengan kaidah katatabahasaan ( berpola )
3. Berisi ide yang merupakan satu – kesatuan
4. Bagian – bagiannya berkoherensi
5. Bervariasi
6. Beraksentrasi
7. Logis
Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berhubungan dengan masalah perniagaan / perdagangan.
Surat niaga adalah jenis surat yang isinya berhubungan dengan kepentingan niaga atau perdagangan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat niaga :
• Menetapkan tujuan
• Menetapkan isi surat seperti :
a. Nama dan jenis barang
b. Merk dan kualitas barang
c. Banyak barang yang ditawar
• Penetapan tata urutan isi surat
• Menyelesaikan setiap bagian isi surat satu persatu
• Hindari penggunaan singkatan
Ø Jenis surat niaga :
1. Surat Permintaan Penawaran.
Adalah surat yang berasal dari calon pembeli kepada pihak penjual yang isinya meminta keterangan daftar harga barang atau jasa yang hendak dibeli dari penjual.
Keterangan yang ingin diperoleh calon pembeli biasanya mengenai :
ì Jenis barang
ì Harga
ì Diskon
ì Syarat
ì Cara pembayaran / keterangan lain.
2. Surat Penawaran ( Offerte ).
Adalah surat yang dibuat untuk memberitahukan tentang barang atau jasa yang akan dijual dengan segala keterangannya kepada calon pembeli.
Surat penawaran bisa dibuat atas nama atau inisiatif pihak pemilik barang bisa juga karena ada permintaan dari calon pembeli.
Surat penawaran biasanya memberikan informasi tentang :
Nama Barang
Jenis Barang
Harga satuan
Kualitas
Potongan harga
Syarat pembayaran
Cara penyerahan
3. Surat Pembelian.
Adalah surat yang ditulis oleh calon pembeli kepada penjual barang yang berisi rincian barang – barang yang akan dibeli.
4. Surat Claim / Keluhan.
Adalah surat pemberitahuan kepada penjual atau pemilik barang yang tidak sesuai dengan pesanan dan disertai dengan tuntutan penyelesaian.
5. Surat Kuasa.
Adalah surat yang berisi kewenangan kuasa untuk melakukan sesuatu atas nama orang yang memberikan kuasa.
Surat ini biasanya diberikan kepada orang yang dipercaya untuk menyelesaikan urusan pemberi kuasa karena dia tidak dapat melakukan sendiri.
ì Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat kuasa :
1. Pemberian dan penerima surat kuasa harus dewasa,sehat rohani,dan jasmani.
2. Diberikan kepada orang yang benar – benar dipercaya.
3. Untuk perorangan surat kuasa tidak perlu diberi nomor surat.
4. Untuk satu instansi surat kuasa ditulis diatas kertas segel atau dibubui materai.
5. Ditanda tangani pemberi dan penerima kuasa.
ì Bagian – bagian surat kuasa :
d. Judul.
Judulnya yaitu “ Surat Kuasa “.
e. Indentitas pemberi kuasa.
f. Alamat pemberi kuasa.
g. Indentitas yang diberi kuasa / penerima.
h. Alamat yang diberi kuasa / penerima kuasa.
i. Keperluan / tujuan pemberian kuasa / bentuk wewenang.
j. Tanggal, bulan,dan tahun penulisan surat.
k. Nama dan tanda tangan penerima dan pemberi kuasa.
Pencantuman tanggal,bulan dan tahun penulisan surat sangat bermanfaat. Pencantuman ini berfungsi untuk :
Memberitahu penerima kapan surat itu dikirim.
Memudahkan penelusuran jika terjadi keterlambatan dalam menjawab surat.
Memudahkan pengarsipan.
6. Surat Perjanjian Jual - Beli.
Adalah surat yang berisi persetujuan yang mengikat antara dua pihak / lebih. Dengan surat perjanjian Jual – Beli kedua belah pihak harus menepati janji yang telah disepakati. Bila ada satu pihak yang mengingkari janji atu pihak lainnya berhak menggugat kepada yang berwenang.
ì Syarat pembuatan Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Isi saling disepakati pihak yang terkait.
2. Isi tidak bersifat menekan pihak lain.
3. Isi tidak menimbulkan rasa panas berbagai pihak.
4. Pembuatannya atas dasar musyawarah.
5. Bentuknya benar sesuai aturan.
6. Memakai bahasa yang saling dimengerti.
7. Ada pihak yang bertindak sebagai saksi.
ì Macam – macam Surat perjanjian :
Dari segi pengesahannya Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian otentik.
Artinya surat itu disahkan oleh pejabat yang berwenang. (Desa atau Notaris)
2. Surat perjanjian tidak otentik.
Artinya surat itu tidak disahkan oleh pihak yang berwenang. Surat perjanjian ini biasa disebut surat perjanjian dibawah tangan.
ì Dari segi ini Surat perjanjian dibagi menjadi :
1. Surat perjanjian Jual – Beli.
2. Surat perjanjian Sewa – Beli.
3. Surat perjanjian Sewa – Menyewa.
4. Surat perjanjian Kerja Borongan.
5. Surat perjanjian Utang – Piutang.
6. Surat perjanjian kerja Sama.
ì Bagian – bagian / Unsur – unsur Surat perjanjian Jual – Beli :
1. Judul Surat perjanjian Jual – beli.
2. Indentitas penjual dan pembeli yang meliputi ;
- Nama
- Pekerjaan
- Alamat,dsb yang dianggap perlu
3. Isi perjanjian.
Biasanya isi perjanjian diwujudkan dalam bentuk pasal – pasal yang menyangkut :
a. Segala macam keterangan barang.
b. Hak dan kewajiban kedua belah pihak.
c. Harga yang disepakati.
d. Waktu penyerahan dan pembayaran.
e. Kewajiban lanjutan setelah terjadi proses jual – beli.
f. Keterangan tentang beban – beban.
g. Keterangan pihak – pihak yang menanggung ongkos balik nama,matrai,pajak,dsb.
h. Keterangan jika terjadi perselisihan.
i. Keterangan tentang jumlah perjanjian yang dibuat.
j. Keterangan tentang ketentuan – ketentuan tambahan lain.
4. Tempat dan tanggal pembuatan.
5. Tanda tangan pihak terkait dan nama lengkap.
6. Tanda tangan dan nama lengkap saksi.
7. Tanda tangan dan nama lengkap pejabat yang mengesahkan.
KD.8 KARYA TULIS
Unsur-unsur
karya tulis:
a. Bagian Awal:
Halaman
judul
Kata
pengantar
Daftar
isi
Halaman
pengesahan
Motto
( yaitu kata-kata yang memberikan semangat atau sugesti)
Persembahan
b. Bagian tengah: Pendahuluan
Latar
belakang adalah alasan yang mendasar atau kuat secara teoritis
Rumusan
masalah yaitu permasalahan atau apa yang dipermasalahkan
Tujuan
penelitian
Isi
Isi
Sub
judul/ fenomena
Sebab-sebab
Penutup:
Kesimpulan
dan saran
Bagian Akhir:
Daftar Pustaka yaitu
daftar yang berisi tentang buku-buku yang digunakan sebagai rujukan dalam
penyusunan atau atau penulisan karya tulis atau ilmiah dan sebagainya.
Disusun secara alfabetis
Jarak daftar pustaka satu dengan yang
lainnya adalah 2 spasi atau rangkap
Jarak yang menjorok kedalam kira-kira 5-7 ketukan.
Dan seterusnya.
Lampiran ( Jika ada)
Index( jika
dibutuhkan
(Karya
ilmiah sebenarnya sudah terkandung didalam Kompetensi Dasar ke 3)
KD.9 MEMAHAMI
PEMENTASAN DRAMA
* Mengidentifikasi Peristiwa , Perilaku , dan
Perwatakannya , Dialog , serta Konflik Pada Pementasan Drama .
Struktur Drama
1. Konflik
Adalah ketegangan di dalam cerita
rekaan atau drama ; pertentangan antara dua kekuatan .
- Dialog
Adalah percakapan di dalam karya sastra
antara dua tokoh atau lebih ; karangan yang menggambarkan percakapan di antara
dua tokoh atau lebih .
- Peristiwa
Adalah kejadian yang penting ,
khususnya yang berhubungan dengan atau merupakan peristiwa yang mendahuluinya .
- Tokoh
Adalah individu rekaan yang mengalami
peristiwa atau berkelakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita .
- Watak
Adalah sifat dan ciri yang terdapat
pada tokoh , kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dari tokoh lain .
Menanggapi Pementasan Drama
Dialog dalam drama memiliki fungsi :
a. Melukiskan watak tokoh-tokoh dalam
cerita .
b. Mengembangkan plot dan menjelaskan isi
cerita kepada pembaca atau penonton.
c. Memberikan isyarat peristiwa yang
mendahuluinya .
d. Memberikan isyarat peristiwa yang aka
datang .
e. Memberikan komentar terhadap peristiwa
yang sedang terjadi dalam drama tersebut .
Menghayati Watak Tokoh
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pemilihan pemain drama adalah :
a. Kemampuan calon pemain ,
b. Kesesuiaan postur tubuh , tipe gerak ,
dan suara yang dimiliki calon pemain dengan tokoh yang akan dimainkan ,
c. Kesanggupan calon pemain untuk
memerankan tokoh dalam drama .
Hal-hal yang harus diperhatikan , saat
akan menghayati watak tokoh drama yang akan diperankan :
a. Memahami ciri-ciri fisik tokoh yang
diperankan ,
b. Memahami ciri-ciri social tokoh yang
diperankan
c. Memahami ciri-ciri nonfisik tokoh ,
d. Memahami ciri-ciri perilaku tokoh dalam
menghadapi dan menyelesaikan sebuah konflik .
Pementasan Drama
Hal-hal yang dipersiapkan dalam
pementasan drama adalah :
a. Sutradara ( pemimpin pementasan ) ,
b. Penulis naskah ( penulis cerita ) ,
c. Penata artistic ( pengatur setting ,
lighting , dan property ) ,
d. Penata musik ( pengatur musik ,
pengiring , dan efek-efek suara ) ,
e. Penata kostum ( perancang pakaian
sesuai dengan peran ) ,
f. Penata rias ( perancang rias sesuai dengan peran ) ,
g. Penata tari / koreografer ( piñata
gerak dalam pementasan ) ,
h. Pemain ( orang yang memerankan tokoh )
,
Unsur-unsur Drama
- Dialog
Adalah percakapan antarpelaku drama
yang mengungkapkan hal-hal atau peristiwa yang dipentaskan .
- Alur
Adalah rangkaian cerita atau peristiwa
yang menggerakkan jalan cerita dari awal ( pengenalan ) , konflik , perumitan ,
klimaks , dan penyeleseian .
- Episode
Adalah bagian pendek sebuah drama yang
seakan-akan berdiri sendiri , tetapi tetap merupakan bagian alur utamanya .
Bentuk-bentuk Drama :
1.
Tragedi
Adalah drama duka yang menampilkan pelakunya
terlibat dalam pertikaian serius yang menimpanya sehingga menimbulkan tumpuan
rasa kasihan penonton .
2.
Melodrama
Adalah
lakon yang sangat sentimental dengan pementasan yang mendebarkan dan
mengharukan penggarapan alur dan lakon yang berlebihan sehingga sering
penokohan kurang diperhatikan .
- Komedi
Adalah lakon ringan untuk menghibur
namun berisikan sindiran halus .
- Force
Adalah pertunjukan jenaka yang
mengutamakan kelucuan .
- Satire
Adalh kelucuan dalam hidup yang
ditanggapi dengan kesungguhan , biasanya digunakan untuk melakukan kecaman /
kritik terselubung .
KD.10 MENGANLISIS
PEMENTASAN DRAMA BERDASAR PADA TEKNIK PEMENTASAN DRAMA
Drama adalah karya sastra yang ditulis
dalam bentuk cakapan / dialog yang dipertunjukkan oleh tokoh di atas pentas di
hadapan para penonton .
Memerankan Drama
Cara penggambaran watak tokoh :
1.
Penampilan fisik ( gagah , bongkok , kurus )
2.
Penampilan laku fisik ( lamban , keras , dinamis )
3.
Penampilan vocal ( lafal kata-kata , dialog , nyanyian )
4.
Penampilan emosi dan IQ ( pemarah , cengeng , licik )
Kemampuan yang harus dimiliki seorang
pemain drama :
1.
Berakting dengan wajar ,
2.
Menjiwai atau menghayati peran ,
3.
Terampil dan kreatif ,
4.
Berdaya imajinasi kuat , dan
5.
Mengesankan ( meyakinkan penonton ) .
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
membacakan dialog drama :
1.
Lafal
Adalah
cara seeorang mengucapkan bunyi bahasa .
2.
Intonasi
Adalah lagu kalimat / ketetapan tinggi
rendahnya nada .
3.
Nada
Adalah tinggi rendahnya ucapan / ungkapan keadaan
jiwa atau suasana hati .
4.
Tempo
Adalah waktu / kecepatan gerak atau kecepatan
artikulasi suara .
KD.11 UNSUR-UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
Salah satu jenis prosa lama yaitu berupa hikayat. Hikayat adalah karya
sastra Melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi
cerita,undang-undang,silsilah raja-raja,agama,sejarah,biografi,atau gabungan
dari semuanya. Pada zaman dahulu hikayat dibaca untuk melipur
lara,membangkitkan semangat juang,atau sekedar meramaikan pesta.
Hikayat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Isi ceritanya
berkisar pada tokoh raja dan keluarganya (istana sentries).
2) Bersifat
prologis,yaitu mempunyai logika tersendiri yang tidak sama dengan logika umum
(fantatis).
3) Mempergunakan banyak
kata arkais (klise). Misalnya: hatta,syahdan,sahibul hikayat,,dll.
4) Nama pengarang
biasanya tidak disebutkan (anonym).
5) Tema yang
dominan adalah petualangan.
6) Alur ceritanya
cenderung monoton.
Penokohan
dalam hikayat bersifat hitam putih. Artinya,tokoh yang baik biasanya selalu
baik dari awal hingga akhir kisah. Iapun dilengkapi dengan wajah dan tubuh yang
sempurna. Begitu pula sebaliknya,tokoh jahat selalu jahat walaupun tidak
semuaya berwajah buruk.
Sebagai
karya sastra,hikayat juga memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur
intrinsic tersebut meliputi: tema,alur,gaya bahasa,amanat,latar,dan penokohan.
Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi: agama,keadaan
social,masyarakat,kebudayaan,sejarah,dan sebagainya.
Ada
beberapa jenis hikayat,di antaranya:
§
Hikayat
Hyang Tuah.
§
Hikayat
Si Miskin.
§
Hikayat
1001 Malam.
§
Hikayat
Abu Nawas.
§
Hikayat
Sri Rama.
§
dll.
KD.12 MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN
UNSUR EKSTRINSIK NOVEL INDONESIA ATAU TERJEMAHAN
Kebiasaan
Adat dan Etika yang terdapat dalam Buku Novel
Salah satu unsure inrinsik dalam novel adalah
latar.Selain waktu dan tempat, apabila unsure latar menonjol kita akan
menangkap kebiasaan, adat, dan etika yang berlaku pada zaman dimana cerita itu
berlangsung.
Novel
ditulis pada abad tahun 20-30-an tidak sama dengan novel yang ditulis pada
tahun1966-anatau novel yang ditulis pada saat sekarang.Selain pada gaya bahasa
yang dipakai, perbedaan tersebut juga nampak pada tema, setting dan penokohan.
Namun
pada zaman apapun cerita novel tersebut berlangsung, kita harus dapat
mengkaitkan isi novel dengan kehidupan sekarang. Salah satu hal yang dapat kita
lakukan adalah memahami kebiasaan,adat, dan etika yang ada dalam cerita
tersebut.
Menjelaskan Alur peristiwa Sinposis Novel.
Sinopsis
merupakan ringkasan cerita. Untuk dapat membuat synopsis, kita harus membaca
karya sastra yan bersangkutan secara keseluruhan.Sinopsis akan dapat membantu
daya ingat pembaca terhadap isi cerita yang pernah dibaca. Hal yang paling
perlu diperhatikan dalam menulis synopsis adalah pemahaman terhadap alur
cerita. Alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang tersusun menjadi jalinan
cerita yang logis dan sistematis.
Novel terjemahan atau
novel translate merupakn novel yang terjemahannya atau yang aslinya dari bahasa
dari Negara tertenru kemudian dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Noel merupakan sebuah
karya prosa fiksi yang mengangkat permasalahan yang kompleks dan luar biasa
dari kehidupan tokoh-tokohnya.
Unsur-unsur Novel:
I. Unsur INTRINSIK:
Ø
Tema
: Gagasa Pokok
Ø
Amanat:
Pesan moral pengarang kepada para pembaca
Ø
Alur:
Rangkaian sebab akibat.
Ø
Tokoh:
Karakter Tokoh.
Ø
Latar:
Katar belakang waktu, tempat dan keadaan social
Ø
Sudut
Pandang: Cara pengarang mengungkapkan ceritannya.
B
Unsur EKTRINSIK:
Keadaan social, budaya dan politik dalam
cerita.Latar belakang pengarang. Psikologi pengarang dan ideology pengarang.
Tujuan:
Apresiasi:
menganalisa unsure intrinsic dan ektrinsik novel
Kritik:
tanggapan yan berisi uraian baik atau buruknya sebuah novel.
Istilah resensi berasal dar bahasa Belanda, resentie, yang berarti
kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang
buku,film atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat
kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia
disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan,pembicaraan, atau ulasan buku.
Resensi adalah suatu
karangan/karangan/ulasan yang berisi pertimbangan dan penilaian tentang
kelebihan serta kekurangan suatu buku/hasil karya,baik fisik maupun non fisik.
Tujuan resensi adalah
memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal
yang baru dan penting atau sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan
kekurangan buku adalah objek resensi.
Agar menghasikan
resensi yang memenuhi syarat,kita perlu melakukan langkah sebagai berikut:
Ø
Memahami isi secara keseluruhan.
Ø
Menyimpulkan jenis buku/karya sastra yang
diresensi.
Ø
Menentukan isi dari masing-masing sasaran resensi.
Ø
Menyusun ulasan atas temuan dari analisis tiap
aspek dari buku tersebut.
Ø
Menyusun karangan/resensi.
Ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi:
1) Ada data buku,
meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal buku.
2) Pendahuluannya
berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang
berhubungan dengan tema atau isi.
3) Ada ulasan
singkat terhadap buku tersebut.
4) Harus bermanfaat
dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.
Dalam penulisan
resensi, resensi dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Pendahuluan.
Pendahuluan resensi tersebut dimulai dengan
mengungkapakan kesan terhadap buku. Pendahuluan juga dapat dimulai dengan:
-
Memperkenalkan pengarang.
-
Membandingkan buku dengan buku sejenis.
-
Kekhasan pengarang.
-
Memaparkan keunikan buku.
-
dll.
b) Isi Resensi.
Isi resensi biasanya memuat hal-hal sebagai
berikut:
-
Ulasan singkat isi buku.
-
Keunggulan buku.
-
Kelemahan buku.
-
Rumusan kerangka buku.
-
dll.
Adapun unsur-unsur yang harus ada dalam
resensi,meliputi:
§
Judul resensi.
§
Identitas buku.
§
Isi resensi.
§
Penutup/kesimpulan.
-MENULIS RESENSI BUKU FIKSI
Sebelum Anda meresensi perhatikan hal-hal berikut:
1) Pahamilah isi
buku dan informasi tentang penulisnya!
2) Pahamilah
kwkurangan dan kelemahan buku!
3) Pahamilah
manfaat yang diperoleh setelah membaca buku yang Anda resensi!
-MENGAPLIKASIKAN PRINSIP-PRINSIP
PENULISAN RESENSI (NOVEL)
Jika diamati, pemuatan resensi buku
sekurang-kurangnya mempunyai lima tujuan, yaitu sebagai berikut :
1) Memberikan
informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tamapak dan
terungkap dalam sebuah buku.
2) Mengajak pembaca
untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dari sebuah buku.
3) Menjawab
pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit, seperti
berikut:
-
Siapa pengarangnya?
-
Mengapa ia menulis buku itu?
-
Apa pernyataannya?
-
Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis
karya pengarang yang sama?
-
Bagaimana hubungannya dengan buku-buku sejenis yang
dihasilkan oleh pengarang-pengarang lain?
4) Memberikan
pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat
atau tidak.
5) Untuk segolongan
pembaca, resensi mempunyai tujuan berikut:
-
Agar pembaca mendapatkan bimbingan dalam memilih
buku.
-
Setelah membaca resensi berminat untuk membaca atau
mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam resensi.
-
Tidak ada waktu membaca buku, kemudian mengandalkan
resensi sebagai sumber informasi.
Ada tiga pola tulisan
resensi buku, yaitu meringkas, menjabarkan dan mengulas.
§
Meringkas (sinopsis) berarti menyajikan semua
persoalan buku secara padat dan jelas. Sebuah buku biasanya menyajikan banyak
persoalan.
§
Menjabarkan (deskripsi)
berarti mengungkapkan hal-hal yang menonjol dari sinopsis yang sudah
dibuat
§
Mengulas berarti menyajikan uraian sebagai berikut:
-
Isi pernyataan atau materi buku yang sudah
dipadatkan dan dijabarkan kemudian diinterprestasikan.
-
Organisasi atau kerangka buku.
-
Bahasa.
-
Kesalahan cetak.
-
Membandingkan (komparasi)
dengan buku-buku sejenis, baik karya pengarang sendiri maupun karya pengarang
lain.
-
Menilai, mencakup kesan preresensi terhadap buku,
terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan buku.
loading...
The Best 7 Casino Games - Best Casino Roll
ReplyDeleteThere are many ways to play and win 텐벳 먹튀 at 7 casino online. There are plenty of 축구 토토 great options and there 토토 사이트 홍보 게시판 are plenty of ways to play, including a 토토랜드같은 live 드래곤 타이거 casino section.